LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI
DASAR
Nama : Angki Tri Agustina
NIM :
1502101013073
Kelas :
C
Kelompok
: 4
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2015
I.
JUDUL
Bentuk dan Struktur Sel
II.
TUJUAN
1. Menjelaskan
struktur sel hewan dan sel hewan.
2. Menggambarkan
bermacam-macam bentuk sel.
III.
DASAR
TEORI
Setiap makhluk hidup dibina
oleh sel. Sel merupakan kumpulan –materi paling sederhana yang dapat hidup. Sel
bersifat fundamental (mendasar) bagi sistem kehidupan. Semua organisme tersusun
dari sel. (Campbell.2010:102)
1.
Teori
Sel
a. Johanes
Purkinje (1840) : yang pertamakali menggunakan istilah protoplasma
untuk menyebut bahan-bahan embrional dalam telur
b. Felix
Durjadin : menggunakan istilah protoplasma untuk menyebut cairan yang ada dalam sel
c. Robert Brown(1831) : dalam
penelitiannya menemukan inti sel, dan menyatakan bahwa inti sel (nukleus)
merupakan bahan yang terpenting dalam suatu sel
d. Schleiden
(atas) dan Schwann (bawah)(1839) : menyatakan bahwa sel merupakan
unit struktural makhluk hidup
e. Max Schultze
(1860) : menyatakan bahwa sel merupakan unit fungsional kehidupan
f. Rudolf
Virchoff : mengatakan bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya (omne cellulla
ex cellullae), sehingga ia menyatakan bahwa sel merupakan unit pertumbuhan
g. Boveri :
mengatakan bahwa sifat menurun dari orangtua diturunkan kepada anak-anaknya
melalui sel, sehingga ia menyatakan bahwa sel merupakan unit heredita
(Wildan Yatim,1996:1)
2.
Susunan
Morfologi Sel
a. Bentuk
Sel
Dalam makhluk multiseluler atau bersel
ganda selnya berbentuk beraneka ragam dengan susunan yang berbeda – beda pula
yang disesuaikan dengan fungsi khusus sel dalam jaringan yang bersangkutan.Walaupun
fungsinya berbeda hingga menyebabkan perbedaan bentuk dan susunannya, sel – sel
tersebut masih mempunyai ciri – ciri umum. Sifat dan ciri umum sel dapat
dijumpai mulai dari sel yang paling muda dan sederhana sampai sel – sel yang
telah mengalami diferensiasi.(Subawo,1989:8)
b. Ukuran
Sel
Ukuran sel sangat variabel dari beberapa
mikron (paling kecil 4 mikron) sampai mencapai beberapa cm diameternya (telur
burung). Walaupun sel yang berbeda jenisnya mempunyai ukuran yang bervariasi,
namun terdapat batas tertentu baik untuk ukuran yang terkecil maupun ukuran
terbesar. Keterbatasan ini disebabkan karena untuk kehidupannya, sel harus
dapat memberikan ruang yang cukup untuk berbagai komponen makromolekuler yang
terlibat dalam berbagai reaksi . Sebaliknya ukuran sel tidak boleh terlalu
besar karena untuk reaksi – reaksi yang dimaksud diperlukan berbagai bahan
makanan dan oksigen yang harus diabsorbsi oleh sel melalui permukaannya.
Apabila terlalu besar sel tersebut, maka akan terlalu jauh jarak antara
permukaan sel dengan bagian yang terdalam dari sel untuk proses adekwat. (Subawo,1989:78)
3.
Struktur
Sel
Membandingkan
Sel Prokariot dan Sel Eukariot
a. Struktur
Sel Prokariotik
·
Letak DNA di wilayah yang tidak
diselubung oleh membran , disebut nukleoid.
·
Interior sel prokariotik disebut
sitoplasma.
·
Struktur pada sel proariotik tidak
dibatasi oleh membran.
b. Struktur
Sel Eukariotik
·
DNA berada dalam organel yang disebut
nukleus, yang dibatasi oleh membran ganda.
·
Dalam sitoplasma sel eukariot, terdapat
berbagai macam organel dengan bentuk dan fungsi yang terspesialisasi , yang
tersuspensi dalam sitosol.
·
Sel eukariot lebih besar dibanding sel
prokariot
(Campbell.2010:106)
4.
Organel
– organel Sel yang ada di Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
a.
Membran
Plasma
·
Memisahkan bagian interior sel dari
lingkungan ekstraselular
·
Membran plasma tersusun dari lapisan
ganda molekul lipid dengan beberapa protein globular yang tertanam didalamnya.
Tebal lapisan ini sekitar 6 – 10 nm. (Ethel Sloane,1994:35)
-
Fosfolipid
adalah lipid yang paling sering ditemukan dalam membran.
-
Protein
dibagi dalam dua kategori yaitu protein integral dan protein perifer
-
Karbohidrat
berkaitan
dengan molekul lipid dan protein.
· Fungsi
Membran Plasma
Selain fungsi sisi reseptor dan
komunikasi sel, membran plasma juga berfungsi
sebagai suatu barier permeable
yang selektif untuk mengatur aliran
zat ke dalam dan ke luar sel. (Ethel Sloane,1994:36)
b.
Sitoplasma
· Sitoplasma
terlihat sebagai substansi homogen yang tidak berbentuk dan jernih
(Subowo,1989:9)
· Zat
– zat yang terdapat dalam sitoplasma:
Zat
– zat organik : protein dalam bentuk koloid , lemak
dalam bentuk emulsi , karbohidrat dalam bentuk larutan suspensi
Zat
– zat anorganik : Na, K , Fe/Mn,Cl , H2O , O2
CO2
Vitamin
atau hormon . (Shaleh Alkatiri,1996:7)
· Fungsi
Sitoplasma
-
Tempat penyimpanan bahan – bahan
kimia yg penting bagi metabolisme sel
(enzim2, ion – ion , gula, lemak & protein)
-
Terjadi pembongkaran & penyusunan zat – zat melalui reaksi –
reaksi kimia.
c.
Inti
Sel
· Struktur
inti sel
- Nukleus
mengandung sebagian besar gen dalam sel eukariot. Dan organel yang paling
menonjol dengan diamete 5nm
- Selaput
nukleus menyelubungi nukleus yang berfungsi memisahkan isinya dari sitoplasma.
- Dalam
nukleus, DNA terorganisasi menjadi unit – unit diskret yang disebut kromosom
(struktur yang membawa informasi genetik)
- Kromatin
terlihat seperti gumpalan tidak beraturan atau granula basofilik kuat, atau
benda berwarna biru yang menyebar keseluruh nukleulus.
- Didalam
nukleolus protein – protein yang diimpor dari sitoplasma dirakit dengan rRNA
menjadi subunit ribosom.
(Campbell.2010:109)
· Fungsi
inti sel
- Nukleus
sangat penting untuk keseluruhan
aktifitas selular
- Nukleus
mengandung materi genetik sel (DNA)
yang mengkode informasi untuk mengontrol sintesis protein dan reproduksi sel.
(Ethel Sloane,1994:40)
d.
Mitokondria
Ditemukan pada hampir
semua sel, tetapi tidak ditemukan dalam sel darah merah. Jumlahnya dalam sel
berhubungan dengan konsumsi energi dalam sel
· Struktur
mitokondria
- Mitokondria
tampak seperti batang atau filamen yang bergerak dengan konstan dalam sebuah
sel hidup
- Setiap
mitokondria terdiri dari membran terluar halus dan memebran terdalam yang
membentuk lipatan disebut krista.
- Ruang
antar krista dipenuhi matriks , yang berisi protein , DNA , RNA dan Kromosom
· Fungsi
mitokondria
- Mitokondria
sering disebut sebagai pembangkit tenaga
sel karena fungsi terpentingnya adalah memproduksienergi dalam bentuk ATP
- Energi
tersebut dihasilkan dari penguraian nutrien seperti glukosa, asam amino dan
asam lemak
- Enzim
yang dibutuhkan untuk melepas energi secara kimia, terlokalisasi dalam matriks
mitokandria dari partikel kecilpada krista.
e.
Ribosom
· Struktur
ribosom
- Ribosom
adalah granula kecil berwarna hitam (berdiameter 25nm)yang tersusun dari RNA
ribsomal dan hampir 80 jenis protein.
- Ribosom
ditemukan sebagai granula individual atau didalam kelompok yang disebut
poliribosom.
- Ribosom
bisa tembus dalam sitoplasma (ribosom bebas) atau melekatpada membran retikulum
endoplasma
· Fungsi
Ribosom
- Ribosom
merupakan tempat sitesis protein
- Ribosom
bebas terlibat dalam sintesis protein untuk dipakai sel itu sendiri. :
misalnya, dalam pembaharuan enzim dan membran
f.
Retikulum
Endoplasma
· Struktur
retikulum endoplasma
- Retikulum
endoplasma tersusun dari jarig – jaring rongga (sisterna) datar yang dilapisi
membran yang menyambung memran plasma dan membran nuklear.
- Ada
dua jenis RE ; Retikulum endoplasma
kasar (granular) yang membrannya mempunyai ribosom dan Retikulum endoplasma halus (agranular) yang tidak memiliki ribosom.
Dalam sel yang mengandung kedua jenis retikulum endoplasma tersebut, RE kasar
bersambung dengan Re halus.
· Fungsi
retikulum endoplasma
- RE
merupakan tempat utama sintesis produk
sel dan juga berperan dalam transpor
dan penyimpanan.
- RE
kasar menonjol dalam sel yang kusus untuk sekresi protein seperti enzim
pencernaan.
- RE
halus banyak terdapat dalam sel beberapa kelenjar endokrin yang menyintesis
hormon dan dalam sel hati , tempat RE terlibat dalam sinteis lipid dan
kolesterolserta pemecahan glikogen.
(Ethel Sloane,1994:37)
g.
Aparatus
Golgi
· Struktur
aparatus golgi
- Aparatus
golgi mengandung 6 – 7 kantong datar yang terikat membran , atau sisterna ,
masing – masing bentuknya agak melekuk. Kantong tersebut tersusun seperti
mangkok terbalik.
- Permukaan
konveks susunan menghadap ke RE dan Nukleus, permukaan konkav menghadap ke
permukaan keksternal sel.
· Fungsi
aparatus golgi
- Aparatus
golgi merupakan tempat akumulasi ,
konsentrasi , pembungkusan , dan
modifikasi kimia produk sekretori yang
disintesi dalam RE kasar.
- Aparatus
golgi memproses protein yang berfungsi secara intraseluler , seperti enzim
lisosom. (Ethel Sloane,1994:38)
5.
Perbedaan
Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Organel
– organel yang hanya ada pada sel Tumbuhan
a.
Dinding
Sel
-
Dinding sel adalah matriks ekstraselular
yang menyelubungi sel tanaman di luar membran sel
-
Dinding sel tumbuhan umumnya lebih tebal
, kebih kuat dan bersifat kaku
· Fungsi
dinding sel
- dinding
sel berfungsi sebagai tempat
perlindungan bagi sel didalamnya.
- Dinding
sel juga berfungsi dalam mengikat serta menghubungkan antara tiap sel sehingga
membentuk jaringan dan tumbuhan yang utuh.
(Subowo, 1989:264)
b.
Vakuola
- Vakuola
menempati ruangan dalam sebuah sel berkisar dari 5% - 95% , namun kebanyakan
vakuola membutuhkan ruang lebih dari 50% volume sel.
- Vakuola
sentral sel tumbuhan merupakan kompartemen serbabisa. Vakuola sentral ini
berkembang melalui penggabungan vakuola – vakuola yang lebih kecil, yang
berasal dari RE dan arparatus golgi. (Campbell.2010:116)
· Fungsi
vakuola
- Vakuola
digunakan oleh sel tanaman untuk pengangkutan
dan penimbunan bahan makanan ,
metabolit dan limbah. (Subowo,1989:277)
- Beberapa
vakuola mengandung pigmen yang memberikan warna pada sel, misalnya pigmen merah
dan biru pada kelopak yang membantu memkat juga membantu melindungi tumbuhan
dari predator dengan cara menampung senyawa – senyawa yang beracun atau tidak
disukai rasanya oleh hewan.
- Vakuola
memiliki peran utama dalam pertumbuahan sel tumbuhan , yang menjadi besar
ketika vakuola menyerap air, sehingga sel mampu membesar. (Campbell.2010:117)
c.
Kloroplas
- Kloroplas
adalah suatu anggota terspesialisasi dari famili organel – organel tumbuhan
yang berkerabat dekat, yang disebut plastida. (Campbell.2010:122)
- Sel
– sel tumbuhan dan alga mengandung kloroplas , suatu organel yang mampu
menghasilkan makanan organik sendiri
- Panjang
kloroplas berkisar antara 1 – 5 nm dan berdiameter 4 – 6 nm.
- Kloroplas
mengandung pigmen klorofil yang berwarna hijau , sehingga tentu saja kloroplas
berwarna hijau.
- Kloroplas
diselimuti oleh dua membran yang membungkus ruangan penuh cairan yang disebut
stroma.
- Klorofil
terletak didalam membran tilakoid dari grana , untuk menangkap energi sinar
yang diperlukan agar kloroplas dapat mengahasilkan karbohidrat. (Fida
Rachmadiarti,2007:42)
Organel – organel yang hanya ada pada Sel Hewan
a.
Lisosom
· Struktur
lisosom
- Lisosom
adalah vesikel kecil yang terikat pada membran , mengandung hampir 50 jenis
enzim hidrolitik, yang mampu menguraikan hampir semua makromolekul (protein ,
lipid , karbohidrat , asam nukleat)
· Fungsi
lisosom
- Fungsi
utama lisosom adalah pencernaan
intarseluler
- Pada
sel fagositik , agens yang berpotensi membahayakan seperti bakteri, virus ,
atau toksin akan dimakan sel tersebut. Agens tersebut melebur dengan lisosom
primer untuk membentuk lisosom sekunder yang kemudian dicerna.
- Lisosom
juga berperan dalam pertumbuhan dan
perbaikan selular normal dengan cara memindahkan komponen selular yang
sudah rusak atau berlebihan. (Ethel Sloane,1994:39)
b.
Sentriol
· Struktur
sentriol
- Pada
sel yang tidak membelah , dua sentriol berada didekat nukleus dan aparatus
golgi disebuah bidang kusus yang disebut sentrosom.
- Dua
anggota pasangan sentriol , yang satu sama lain tersusun perpendikuler ,
disebut diplosom
- Diding
setiap sentriol mengandung sembilam susunan mikrotubulus , yang masing – masing
terdiri dari tiga subunit yang disebut triplet
· Fungsi
sentriol
- Sentiol
berfungsi dalam pembelahn sel dan
juga menjadi tempat pembentukan silia dan
flagela. (Ethel Sloane,1994:41)
c.
Silia
dan Flagela
· Struktur
- Silia
dan Flagela adalah prosesus motil yang menjulur keluar permukaan sel
- Terdiri
dari mikrotubulus longitudinal tersusun sebagai dua tubulus tunggal yang
dikelilingi sebuah cincin tubulus ganda dengan sembilan ruang.
· Fungsi
- Silia
dan flagelata berfungsi sebagai pergerakan.
- Silia
mampu memindahkan cairan atau mukosa melalui permukaan sel di tempatnya berada.
Sedangkan flagela sel sperma berfungsi untuk mendorong sel. (Ethel
Sloane,1994:42)
IV.
METODE
PRAKTIKUM
4.1 Alat
- Mikroskop
- Gelas
objek dan gelas penutup
- Pipet
tetes
- Skalpel
/ tusuk gigi
- Silet
tajam
4.2 Bahan
- Air
- Methilen
blue
- Alkohol
70%
- Epitel
rongga mulut
- Bawang
merah
- Kapuk
randu
- Bayam
- Rumput
4.3 Cara Kerja
a. Pengamatan
pada sayatan membujur epidermis bawang merah ( Allium cepa )
·
Mengambil selaput bagian dalam umbi
lapis bawang merah secara membujur
mengunakan silet.
·
Menetesi kaca objek
dengan air
·
Meletakkan hasil sayatan pada kaca objek
·
Menutup kaca objek dengan kaca penutup
·
Mengamati sayatan di bawah mikroskop,
menggunakan perbesaran 100x
·
Menggambar dan mengidentifikasi
hasil pengamatan
b. Pengamatan
pada satu helai kapuk randu (Ceiba
petandra)
·
Mengambil satu helai kapuk randu
·
Menetesi kaca objek
dengan air
·
Meletakkan hasil sayatan pada kaca objek
·
Menutup kaca objek dengan kaca penutup
·
Mengamati sayatan di bawah mikroskop,
menggunakan perbesaran 100x
·
Menggambar dan mengidentifikasi
hasil pengamatan
c. Pengamatan
pada epitel rongga mulut ( sel hewan )
·
Membersihkan scalpel atau tusuk gigi
menggunakan alkohol 70%
·
Mengorek bagian rongga mulut menggunakan scalpel
atau tusuk gigi
·
Menutup kaca objek dengan kaca penutup
·
Mengamati epitel rongga mulut di bawah
mikrosko, menggunakan perbesaran 100x
·
Menggambar dan mengidentifikasi hasil
pengamatan
d. Pengamatan
pada sayatan membujur epidermis bawah bayam ( amaranthus sp. )
·
Mengambil sayatan epidermis bawah bayam
secara membujur mengunakan silet.
·
Menetesi kaca objek
dengan air
·
Meletakkan hasil sayatan pada kaca objek
·
Menutup kaca objek dengan kaca penutup
·
Mengamati sayatan di bawah mikroskop,
menggunakan perbesaran 400x
·
Menggambar dan mengidentifikasi
hasil pengamatan
e. Pengamatan
pada epidermis daun rumput (Gramineae)
·
Mengambil sayatan epidermis daun rumput
secara membujur mengunakan silet.
·
Menetesi kaca objek
dengan air
·
Meletakkan hasil sayatan pada kaca objek
·
Menutup kaca objek dengan kaca penutup
·
Mengamati sayatan di bawah mikroskop,
menggunakan perbesaran 400x
·
Menggambar dan mengidentifikasi hasil
pengamatan
V.
HASIL
PENGAMATAN
a. Hasil
pengamatan sayatan membujur epidermis bawang merah (Allium cepa) menggunakan perbesaran 100x
Keterangan
:
1. Dinding
sel
2. Sitoplasma
· Bentuk
selnya elongata
· Tersusun
rapi seperti batu bata
|
b. Hasil
pengamatan satu helai kapuk randu (Ceiba petandra) menggunakan perbesaran
100x
Keterangan :
1. Dinding
sel
2. Sitoplasma
·
Bentuk selnya elongata
·
Terdapat sekat (interspace) antar
sel
|
c. Hasil
pengamatan epitel rongga mulut menggunakan perbesaran 100x
Keterangan :
1. Membran
sel
2. Inti
sel
3. Sitoplasma
·
Bentuk selnya irenguler (tidak
tetap)
|
d. Hasil
pengamatan sayatan membujur epidermis bawah bayam (Amaranthus sp.) menggunakan perbesaran 400x
Keterangan :
1. Dinding
sel
2. Sitoplasma
3. Kloroplas
4. Stomata
5. Sel
penjaga
·
Bentuk selnya polihedral
|
e. Hasil
pengamatan sayatan membujur epidermis daun rumput (Gramineae)
Menggunakan perbesaran
400 X
Keterangan
:
1. Dinding
sel
2. Sitoplasma
3. Stomata
4. Sel
penjaga
·
Bentuk selnya segi empat
|
VI.
PEMBAHASAN
Dari
hasil pengamatan sel yang telah dilakukan pada Allium cepa , Ceiba petandra , Amaranthus sp. ,Gramineae dan epitel
rongga mulut terlihat beberapa organel – organel sel yang ada. Berikut
penjelasannya:
a. Hasil
pengamatan pada bawang merah (Allium cepa)
Pada
pengamatan sel pada bawang merah pertama kita membuat sayatan membujur pada
lapisan bawang merah. Usahakan sayatan setipis mungkin agar sel lebih mudah
diamati. Sebelum meletakkan pada kaca objek tetesi dulu kaca objek menggunakn
air. Hal ini bertujuan agar sel bawang merah tidak kering atau mati selama
pengamatan. Pengamatan menggunakan perbesaran 100x. Sel yang terlihat pada
bawang merah berbentuk elongata. Tersusun sangat rapi. Susunannya seperti
susunan batu bata. Bentuk yang beraturan ini karena sel bawang merah memiliki
dinding sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap
lingkungan, pemberi bentuk sel, dan jalan masuk keluarnya molekul.
Pada
dasarnya dinding sel tumbuhan tersusun atas serabut panjang dan keras yang
masing – masing tersusun dalam matriks protein dan polisakarida. Serabut –
serabut ini umumnya tersusun atas selulosa dan matriksnya sebagian besar
tersusun atas hemiselulosa dan pektin. Dinding sel terdapat disebelah luar
membran plasma dan bersifat permeable.
Selain
itu pada pengamatan Allium cepa ditemukan
juga sitoplasma. Sitoplasma terlihat seperti cairan yang menggumpal. Sitoplasma
berada di dalam sel yang dibatasi membran sel. Sitoplasma banyak menggandung
zat warna (plastida) yang membuat sel bawang merah ini berwarna merah muda.
Pada
pengamatan yang kami lakukan, kami tidak melihat adanya nukleus (inti sel).
Walaupun kami sudah menggunakan perbesaran paling kuat pun inti sel masih belum
terlihat. Tidak terlihatnya inti sel disebabkan karena penyayatan lapisan
bawang merah terlalu tebal.
b. Hasil
pengamatan pada kapuk randu (Ceita
petandra)
Pada
pengamatan sel kapuk randu pertama mengambil satu helai kapuk. Setelah itu
taruh pada kaca objek lalu tetesi air. Pengamatan menggunakan perbesaran 100x.
Sel kapuk randu (Ceita petandra)
berbentuk sel memanjang (elongata) dengan sekat (interspace) di setiap selnya.
Sel kapuk randu tersusun rapi memajang karena adanya dinding sel yang
melindunginya. Dinding sel terletak
paling luar. Selulosa yang terdapat pada dinding sel terdiri atas rantai –
rantai panjang residu glukosa yang menyebabkan bentuknya panjang dan teratur.
Ruang antar sel disebabkan karena dinding sel yang tersusun rapat. Pada
pengamatan juga terlihat sitoplasma yang mengisi dalam sel.
c. Hasil
pengamatan pada epitel rongga mulut
Pada
pengamatan epitel rongga mulut pertama bersihkan scalpel atau tusuk gigi
menggunakan alkohol 70%. Penggunaan alkohol ini ditujukan agar tusuk gigi
steril, karena jika ada makhluk hidup lain yang menempel ada tusuk gigi bisa membuat
pengamatan jadi berbeda. Selanjutnya tetesi methilen blue pada epitel rongga
mulut yang sudah di letakkan pada kaca objek. Pemberian methilen blue ini
ditujukan untuk memberi warna pada objek pengamatan agar lebih jelas pada
pengamatan. Pengamatan menggunakan perbesaran 100x.
Pada
pengamatan epitel rongga mulut yang terlihat yaitu membran inti , inti sel ,
dan sitoplasma. Sel epitel rongga mulut tidak memiliki dinding sel. Hal ini
menyebabkan bentuk selnya tidak tetap (irenguler). Membran selnya merupakan
gabungan antara karbohidrat dan protein. Sitoplasma mengisi ruang kosong
diantara sel – sel. Inti sel tampak seperti titik – titik hitam kecil.
d. Hasil
pengamatan pada daun bayam (Amarantus
sp.)
Pada
pengamatan epidermis daun bayam pertama sayat Amarantus sp. setipis mungkin. Penyayatan harus setipis mungkin
agar selnya terlihat pada pengamatan menggunakan mikroskop. Pengamatan
menggunakan perbesaran 400x. Bentuk sel Amarantus
sp. adalah polihedral. Hampir meyerupai bentuk yang tidak beraturan tetapi
tertata dengan rapi. Dinding sel berada paling luar yang menyelubungi. Terdapat
kloroplas pada tepi paling luar. Yang berfungsi sebagai tempat berlangsung
fotosintesis. Kloroplas merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau yang
disebut klorofil. Pada pengamatan terlihat juga stomata dan sel penjaga.
Stomata berfungsi sebagai pertukaran gas. Di samping stomata terlihat pula sel
penjaga. Sel ini berfungsi untuk mengendalikan terbuka dan tertutupnya stomata.
e. Hasil
pengamatan pada epidermis daun rumput (Gramineae)
Pada
pengamatan daun rumput langakah – langkah pengamatan sama seperti yang lain.
Pengamatan menggunakan perbesaran 400x. Sel pada rumput berbentuk persegi
panjang yang tertata sangat rapi. Susunannya seperti susunan batu bata. Bentuk
yang beraturan ini karena sel rumput memiliki dinding sel. Dinding sel
berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan, pemberi bentuk
sel, dan jalan masuk keluarnya molekul. Dinding
sel terdapat disebelah luar membran plasma dan bersifat permeable.
Pada
pengamatan terlihat juga stomata. Stomata adalah pori – pori kecil yang
dimiliki semua tumbuhan darat. Stomata berfungsi sebagai pertukaran gas seperti
karbon dioksida , uap air , dan oksigen. Stomata pada rumput terlihat di
epidermis bagian bawah. Stomata pada daun rumput berdekatan pada sel penjaga.
Pada pengamatan terlihat satu sel penjaga. Sel penjaga ini berfungsi untuk
mengendalikan terbuka dan tertutupnya stomata.
Dari pengamatan yang
telah dilakukan, diketahui perbedaan pada sel tumbuhan dan sel hewan. Berikut
penjelasannya:
1. Pengamatan
pada sel tumbuhan
Dinding
sel
|
Inti
sel
|
Sitoplasma
|
Stomata
|
Sel
penjaga
|
Kloroplas
|
|
Bawang
merah
|
Ada
|
Tidak
terlihat
|
Ada
|
Tidak
ada
|
Tidak
ada
|
Tidak
ada
|
Kapuk
randu
|
Ada
|
Tidak
terlihat
|
Ada
|
Tidak
ada
|
Tidak
ada
|
Tidak
ada
|
Daun
bayam
|
Ada
|
Tidak
terlihat
|
Ada
|
Ada
|
Ada
|
Ada
|
Daun rumput
|
Ada
|
Tidak
terlihat
|
Ada
|
Ada
|
Ada
|
Tidak
terlihat
|
2. Pengamatan
pada sel hewan
Membran
sel
|
Inti
sel
|
Sitoplasma
|
|
Epitel
rongga mulut
|
Ada
|
Ada
|
Ada
|
Keterangan:
Dari
pengamatan ternyata ada perbedaan yang sangat menonjol pada sel hewan dan sel
tumbuhan. Pada sel hewan tidak terdapat dinding sel. Hal ini menyebabkan bentuk
selnya tidak beraturan. Sedangakn pada sel tumbuhan semuanya tertata sangat
rapi. Hal ini karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menjaga sel tertata
rapi. Selain itu pada sel tumbuhan terdapat kloroplas , stomata , dan sel
penjaga yang tidak dimiliki pada sel hewan. Adanya kloroplas, stomat , dan sel
penjaga ini erat kaitannya dengan fungsi tumbuhan yaitu melakukan fotosintesis.
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan ini berkaitannya dengan fungsi sel itu
sendiri.
Sel
juga memiliki macam – macam bentuk. Pada pengamata yang kami lakukan kami
melihat sel yang berbentuk elongata terlihat pada sel Allium cepa dan Ceiba petandra.
Selain itu kami juga melihat bentuk sel yang irenguler atau tidak beraturan
pada epitel rongga mulut. Dan juag bentuk sel polihedral pada sel Amaranthus sp. Pada Gramineae kami melihat bentuk selnya tersusun seperti pada sel
bawang merah. Susunannya seperti batu bata.
VII.
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
1. Terdapat
perbedaan yang sangat kontras antara sel hewan dan sel tumbuhan. Dalam sel
hewan perbedaan yang terlihat yaitu tidak ditemukanya dinding sel yang
menyebabkan bentuk sel hewan tidak beraturan. Selain itu tidak ditemukan juga
kloroplas , stomata , dan sel penjaga pada sel hewan karena sel hewan tidak
melakukan fotosintesis atau pertukaran gas. Pada sel hewan pertukaran gas
melalui
2. Inti
sel tidak terlihat karena kami menggunakn bahan yang masih muda. Jadi inti sel
masih belum terlihat dengan jelas.
3. Sel
mempunyai bentuk yang bermacam – macam seperti elongata , ireguler , reguler ,
polihedral.
7.2 Saran
1. Pada
penyayatan lapisan bawang merah atau epidermis daun harus setipis mungkin agar
pengamatan bisa terlihat.
2. Guanakn
bahan – bahan yang sudah dewasa atau
masih bagus agar pengamatan terlihat lebih kompleks dan jelas.
3. Bahan
– bahan harus disiapkan dulu sebelum pelaksanaan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
- NA,
Campbell. dkk. 2010. Biologi. Jakarta.
Erlangga.
- Rachmadiarti
, Fida. 2007.Biologi Umum.
Surabaya.Unesa University
- Subowo.1989.Biologi Sel.Bandung.Elstar Offset
- Alkatiri,Saleh.1996.Kajian Ringkas Biologi.Surabaya.Airlangga
University
- Stoane,Ethel.1995.Anatomi dan Fisiologi.Jakarta.Buku
Kedokteran EGC
- Yatim,
Wildan.1996.Biologi Sel.Bandung.Tarsito
0 komentar:
Posting Komentar