Sabtu, 04 Juni 2016

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI 2


LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
BENTUK DAN STRUKTUR SEL 
























 

 

Nama             : Angki Tri Agustina
NIM               : 1502101013073
Kelas              : C
                                      Kelompok      : 4

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015

I.          JUDUL
Bentuk dan Struktur Sel

II.          TUJUAN
1.    Menjelaskan struktur sel hewan dan sel hewan.
2.    Menggambarkan bermacam-macam bentuk sel.

III.          DASAR TEORI
Setiap makhluk hidup dibina oleh sel. Sel merupakan kumpulan –materi paling sederhana yang dapat hidup. Sel bersifat fundamental (mendasar) bagi sistem kehidupan. Semua organisme tersusun dari sel. (Campbell.2010:102)
1.      Teori Sel
a.       Johanes Purkinje (1840) : yang pertamakali menggunakan istilah protoplasma untuk menyebut bahan-bahan embrional dalam telur
b.      Felix Durjadin : menggunakan istilah protoplasma untuk menyebut cairan yang ada dalam sel
c.       Robert Brown(1831) : dalam penelitiannya menemukan inti sel, dan menyatakan bahwa inti sel (nukleus) merupakan bahan yang terpenting dalam suatu sel
d.      Schleiden (atas) dan Schwann (bawah)(1839) : menyatakan bahwa sel merupakan unit struktural makhluk hidup
e.       Max Schultze (1860) : menyatakan bahwa sel merupakan unit fungsional kehidupan
f.       Rudolf Virchoff : mengatakan bahwa setiap sel berasal dari sel sebelumnya (omne cellulla ex cellullae), sehingga ia menyatakan bahwa sel merupakan unit pertumbuhan
g.      Boveri : mengatakan bahwa sifat menurun dari orangtua diturunkan kepada anak-anaknya melalui sel, sehingga ia menyatakan bahwa sel merupakan unit heredita
(Wildan Yatim,1996:1)
2.      Susunan Morfologi Sel
a.       Bentuk Sel
Dalam makhluk multiseluler atau bersel ganda selnya berbentuk beraneka ragam dengan susunan yang berbeda – beda pula yang disesuaikan dengan fungsi khusus sel dalam jaringan yang bersangkutan.Walaupun fungsinya berbeda hingga menyebabkan perbedaan bentuk dan susunannya, sel – sel tersebut masih mempunyai ciri – ciri umum. Sifat dan ciri umum sel dapat dijumpai mulai dari sel yang paling muda dan sederhana sampai sel – sel yang telah mengalami diferensiasi.(Subawo,1989:8)
b.      Ukuran Sel
Ukuran sel sangat variabel dari beberapa mikron (paling kecil 4 mikron) sampai mencapai beberapa cm diameternya (telur burung). Walaupun sel yang berbeda jenisnya mempunyai ukuran yang bervariasi, namun terdapat batas tertentu baik untuk ukuran yang terkecil maupun ukuran terbesar. Keterbatasan ini disebabkan karena untuk kehidupannya, sel harus dapat memberikan ruang yang cukup untuk berbagai komponen makromolekuler yang terlibat dalam berbagai reaksi . Sebaliknya ukuran sel tidak boleh terlalu besar karena untuk reaksi – reaksi yang dimaksud diperlukan berbagai bahan makanan dan oksigen yang harus diabsorbsi oleh sel melalui permukaannya. Apabila terlalu besar sel tersebut, maka akan terlalu jauh jarak antara permukaan sel dengan bagian yang terdalam dari sel untuk proses adekwat.  (Subawo,1989:78)
3.      Struktur Sel
Membandingkan Sel Prokariot dan Sel Eukariot
a.       Struktur Sel Prokariotik
·         Letak DNA di wilayah yang tidak diselubung oleh membran , disebut nukleoid.
·         Interior sel prokariotik disebut sitoplasma.
·         Struktur pada sel proariotik tidak dibatasi oleh membran.
b.      Struktur Sel Eukariotik
·         DNA berada dalam organel yang disebut nukleus, yang dibatasi oleh membran ganda.
·         Dalam sitoplasma sel eukariot, terdapat berbagai macam organel dengan bentuk dan fungsi yang terspesialisasi , yang tersuspensi dalam sitosol.
·         Sel eukariot lebih besar dibanding sel prokariot
(Campbell.2010:106)



4.      Organel – organel Sel yang ada di Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
a.      Membran Plasma
·         Memisahkan bagian interior sel dari lingkungan ekstraselular
·         Membran plasma tersusun dari lapisan ganda molekul lipid dengan beberapa protein globular yang tertanam didalamnya. Tebal lapisan ini sekitar 6 – 10 nm. (Ethel Sloane,1994:35)
-          Fosfolipid adalah lipid yang paling sering ditemukan dalam membran.
-          Protein dibagi dalam dua kategori yaitu protein integral dan protein perifer
-          Karbohidrat berkaitan dengan molekul lipid dan protein.
·      Fungsi Membran Plasma
Selain fungsi sisi reseptor dan komunikasi sel, membran plasma juga berfungsi  sebagai suatu barier permeable yang selektif  untuk mengatur aliran zat ke dalam dan ke luar sel. (Ethel Sloane,1994:36)
b.      Sitoplasma
·      Sitoplasma terlihat sebagai substansi homogen yang tidak berbentuk dan jernih (Subowo,1989:9)
·      Zat – zat yang terdapat dalam sitoplasma:
Zat – zat organik : protein dalam bentuk koloid , lemak dalam bentuk emulsi , karbohidrat dalam bentuk larutan suspensi
Zat – zat anorganik : Na, K , Fe/Mn,Cl , H2O , O2 CO2
Vitamin atau hormon . (Shaleh Alkatiri,1996:7)
·      Fungsi Sitoplasma
-          Tempat penyimpanan bahan – bahan kimia yg penting bagi metabolisme sel (enzim2, ion – ion , gula, lemak & protein)
-          Terjadi pembongkaran & penyusunan zat – zat melalui reaksi – reaksi  kimia.
c.       Inti Sel
·      Struktur inti sel
-       Nukleus mengandung sebagian besar gen dalam sel eukariot. Dan organel yang paling menonjol dengan diamete 5nm
-       Selaput nukleus menyelubungi nukleus yang berfungsi memisahkan isinya dari sitoplasma.
-       Dalam nukleus, DNA terorganisasi menjadi unit – unit diskret yang disebut kromosom (struktur yang membawa informasi genetik)
-       Kromatin terlihat seperti gumpalan tidak beraturan atau granula basofilik kuat, atau benda berwarna biru yang menyebar keseluruh nukleulus.
-       Didalam nukleolus protein – protein yang diimpor dari sitoplasma dirakit dengan rRNA menjadi subunit ribosom.
(Campbell.2010:109)
·      Fungsi inti sel
-       Nukleus sangat penting untuk keseluruhan aktifitas selular
-       Nukleus mengandung materi genetik sel (DNA) yang mengkode informasi untuk mengontrol sintesis protein dan reproduksi sel.
(Ethel Sloane,1994:40)
d.      Mitokondria
Ditemukan pada hampir semua sel, tetapi tidak ditemukan dalam sel darah merah. Jumlahnya dalam sel berhubungan dengan konsumsi energi dalam sel
·      Struktur mitokondria
-       Mitokondria tampak seperti batang atau filamen yang bergerak dengan konstan dalam sebuah sel hidup
-       Setiap mitokondria terdiri dari membran terluar halus dan memebran terdalam yang membentuk lipatan disebut krista.
-       Ruang antar krista dipenuhi matriks , yang berisi protein , DNA , RNA dan Kromosom
·      Fungsi mitokondria
-       Mitokondria sering disebut sebagai pembangkit tenaga sel karena fungsi terpentingnya adalah memproduksienergi dalam bentuk ATP
-       Energi tersebut dihasilkan dari penguraian nutrien seperti glukosa, asam amino dan asam lemak
-       Enzim yang dibutuhkan untuk melepas energi secara kimia, terlokalisasi dalam matriks mitokandria dari partikel kecilpada krista.
e.       Ribosom
·      Struktur ribosom
-       Ribosom adalah granula kecil berwarna hitam (berdiameter 25nm)yang tersusun dari RNA ribsomal dan hampir 80 jenis protein.
-       Ribosom ditemukan sebagai granula individual atau didalam kelompok yang disebut poliribosom.
-       Ribosom bisa tembus dalam sitoplasma (ribosom bebas) atau melekatpada membran retikulum endoplasma
·      Fungsi Ribosom
-       Ribosom merupakan tempat sitesis protein
-       Ribosom bebas terlibat dalam sintesis protein untuk dipakai sel itu sendiri. : misalnya, dalam pembaharuan enzim dan membran
f.       Retikulum Endoplasma
·      Struktur retikulum endoplasma
-       Retikulum endoplasma tersusun dari jarig – jaring rongga (sisterna) datar yang dilapisi membran yang menyambung memran plasma dan membran nuklear.
-       Ada dua jenis RE ; Retikulum endoplasma kasar (granular) yang membrannya mempunyai ribosom dan Retikulum endoplasma halus (agranular) yang tidak memiliki ribosom. Dalam sel yang mengandung kedua jenis retikulum endoplasma tersebut, RE kasar bersambung dengan Re halus.
·      Fungsi retikulum endoplasma
-       RE merupakan tempat utama sintesis produk sel dan juga berperan dalam transpor dan penyimpanan.
-       RE kasar menonjol dalam sel yang kusus untuk sekresi protein seperti enzim pencernaan.
-       RE halus banyak terdapat dalam sel beberapa kelenjar endokrin yang menyintesis hormon dan dalam sel hati , tempat RE terlibat dalam sinteis lipid dan kolesterolserta pemecahan glikogen.
(Ethel Sloane,1994:37)
g.      Aparatus Golgi
·      Struktur aparatus golgi
-       Aparatus golgi mengandung 6 – 7 kantong datar yang terikat membran , atau sisterna , masing – masing bentuknya agak melekuk. Kantong tersebut tersusun seperti mangkok terbalik.
-       Permukaan konveks susunan menghadap ke RE dan Nukleus, permukaan konkav menghadap ke permukaan keksternal sel.
·      Fungsi aparatus golgi
-       Aparatus golgi merupakan tempat akumulasi , konsentrasi , pembungkusan , dan  modifikasi kimia produk sekretori yang disintesi dalam RE kasar.
-       Aparatus golgi memproses protein yang berfungsi secara intraseluler , seperti enzim lisosom. (Ethel Sloane,1994:38)
5.      Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan
Organel – organel yang hanya ada pada sel Tumbuhan
a.      Dinding Sel
-          Dinding sel adalah matriks ekstraselular yang menyelubungi sel tanaman di luar membran sel
-          Dinding sel tumbuhan umumnya lebih tebal , kebih kuat dan bersifat kaku
·      Fungsi dinding sel
-       dinding sel berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi sel didalamnya.
-       Dinding sel juga berfungsi dalam mengikat serta menghubungkan antara tiap sel sehingga membentuk jaringan dan tumbuhan yang utuh.
(Subowo, 1989:264)
b.      Vakuola
-       Vakuola menempati ruangan dalam sebuah sel berkisar dari 5% - 95% , namun kebanyakan vakuola membutuhkan ruang lebih dari 50% volume sel.
-       Vakuola sentral sel tumbuhan merupakan kompartemen serbabisa. Vakuola sentral ini berkembang melalui penggabungan vakuola – vakuola yang lebih kecil, yang berasal dari RE dan arparatus golgi. (Campbell.2010:116)
·      Fungsi vakuola
-       Vakuola digunakan oleh sel tanaman untuk pengangkutan dan penimbunan bahan makanan , metabolit dan limbah. (Subowo,1989:277)
-       Beberapa vakuola mengandung pigmen yang memberikan warna pada sel, misalnya pigmen merah dan biru pada kelopak yang membantu memkat juga membantu melindungi tumbuhan dari predator dengan cara menampung senyawa – senyawa yang beracun atau tidak disukai rasanya oleh hewan.
-       Vakuola memiliki peran utama dalam pertumbuahan sel tumbuhan , yang menjadi besar ketika vakuola menyerap air, sehingga sel mampu membesar. (Campbell.2010:117)
c.       Kloroplas
-       Kloroplas adalah suatu anggota terspesialisasi dari famili organel – organel tumbuhan yang berkerabat dekat, yang disebut plastida. (Campbell.2010:122)
-       Sel – sel tumbuhan dan alga mengandung kloroplas , suatu organel yang mampu menghasilkan makanan organik sendiri
-       Panjang kloroplas berkisar antara 1 – 5 nm dan berdiameter 4 – 6 nm.
-       Kloroplas mengandung pigmen klorofil yang berwarna hijau , sehingga tentu saja kloroplas berwarna hijau.
-       Kloroplas diselimuti oleh dua membran yang membungkus ruangan penuh cairan yang disebut stroma.
-       Klorofil terletak didalam membran tilakoid dari grana , untuk menangkap energi sinar yang diperlukan agar kloroplas dapat mengahasilkan karbohidrat. (Fida Rachmadiarti,2007:42)
Organel – organel yang hanya ada pada Sel Hewan
a.      Lisosom
·     Struktur lisosom
-       Lisosom adalah vesikel kecil yang terikat pada membran , mengandung hampir 50 jenis enzim hidrolitik, yang mampu menguraikan hampir semua makromolekul (protein , lipid , karbohidrat , asam nukleat)
·     Fungsi lisosom
-       Fungsi utama lisosom adalah pencernaan intarseluler
-       Pada sel fagositik , agens yang berpotensi membahayakan seperti bakteri, virus , atau toksin akan dimakan sel tersebut. Agens tersebut melebur dengan lisosom primer untuk membentuk lisosom sekunder yang kemudian dicerna.
-       Lisosom juga berperan dalam pertumbuhan dan perbaikan selular normal dengan cara memindahkan komponen selular yang sudah rusak atau berlebihan. (Ethel Sloane,1994:39)

b.      Sentriol
·      Struktur sentriol
-       Pada sel yang tidak membelah , dua sentriol berada didekat nukleus dan aparatus golgi disebuah bidang kusus yang disebut sentrosom.
-       Dua anggota pasangan sentriol , yang satu sama lain tersusun perpendikuler , disebut diplosom
-       Diding setiap sentriol mengandung sembilam susunan mikrotubulus , yang masing – masing terdiri dari tiga subunit yang disebut triplet
·     Fungsi sentriol
-       Sentiol berfungsi dalam pembelahn sel dan juga menjadi tempat pembentukan silia dan flagela. (Ethel Sloane,1994:41)
c.       Silia dan Flagela
·     Struktur
-       Silia dan Flagela adalah prosesus motil yang menjulur keluar permukaan sel
-       Terdiri dari mikrotubulus longitudinal tersusun sebagai dua tubulus tunggal yang dikelilingi sebuah cincin tubulus ganda dengan sembilan ruang.
·      Fungsi
-       Silia dan flagelata berfungsi sebagai pergerakan.
-       Silia mampu memindahkan cairan atau mukosa melalui permukaan sel di tempatnya berada. Sedangkan flagela sel sperma berfungsi untuk mendorong sel. (Ethel Sloane,1994:42)

IV.          METODE PRAKTIKUM
4.1  Alat
-       Mikroskop
-       Gelas objek dan gelas penutup
-       Pipet tetes
-       Skalpel / tusuk gigi
-       Silet tajam
4.2  Bahan
-       Air
-       Methilen blue
-       Alkohol 70%
-       Epitel rongga mulut
-       Bawang merah
-       Kapuk randu
-       Bayam
-       Rumput
4.3  Cara Kerja
a.       Pengamatan pada sayatan membujur epidermis bawang merah ( Allium cepa )
·           Mengambil selaput bagian dalam umbi lapis bawang merah secara membujur  mengunakan silet.
·           Menetesi kaca objek dengan air
·           Meletakkan hasil sayatan pada kaca objek
·           Menutup kaca objek dengan kaca penutup
·           Mengamati sayatan di bawah mikroskop, menggunakan perbesaran 100x
·           Menggambar dan mengidentifikasi hasil pengamatan

b.      Pengamatan pada satu helai kapuk randu (Ceiba petandra)
·           Mengambil satu helai kapuk randu
·           Menetesi kaca objek dengan air
·           Meletakkan hasil sayatan pada kaca objek
·           Menutup kaca objek dengan kaca penutup
·           Mengamati sayatan di bawah mikroskop, menggunakan perbesaran 100x
·           Menggambar dan mengidentifikasi hasil pengamatan

c.       Pengamatan pada  epitel rongga mulut ( sel hewan )
·           Membersihkan scalpel atau tusuk gigi menggunakan alkohol 70%
·           Mengorek bagian rongga mulut menggunakan scalpel atau tusuk gigi
·           Menutup kaca objek dengan kaca penutup
·           Mengamati epitel rongga mulut di bawah mikrosko, menggunakan perbesaran 100x  
·           Menggambar dan mengidentifikasi hasil pengamatan

d.      Pengamatan pada sayatan membujur epidermis bawah bayam ( amaranthus sp. )
·           Mengambil sayatan epidermis bawah bayam secara membujur  mengunakan silet.
·           Menetesi kaca objek dengan air
·           Meletakkan hasil sayatan pada kaca objek
·           Menutup kaca objek dengan kaca penutup
·           Mengamati sayatan di bawah mikroskop, menggunakan perbesaran 400x
·           Menggambar dan mengidentifikasi hasil pengamatan

e.       Pengamatan pada epidermis daun rumput (Gramineae)
·           Mengambil sayatan epidermis daun rumput secara membujur  mengunakan silet.
·           Menetesi kaca objek dengan air
·           Meletakkan hasil sayatan pada kaca objek
·           Menutup kaca objek dengan kaca penutup
·           Mengamati sayatan di bawah mikroskop, menggunakan perbesaran 400x
·           Menggambar dan mengidentifikasi hasil pengamatan

V.          HASIL PENGAMATAN
a.       Hasil pengamatan sayatan membujur epidermis bawang merah (Allium cepa) menggunakan perbesaran 100x

Keterangan :

1.    Dinding sel
2.    Sitoplasma 
·      Bentuk selnya elongata
·      Tersusun rapi seperti batu bata

b.      Hasil pengamatan satu helai kapuk randu  (Ceiba petandra) menggunakan perbesaran 100x

Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Sitoplasma
·           Bentuk selnya elongata
·           Terdapat sekat (interspace) antar sel

c.       Hasil pengamatan epitel rongga mulut menggunakan perbesaran 100x

Keterangan :
1.      Membran sel
2.      Inti sel
3.      Sitoplasma
·           Bentuk selnya irenguler (tidak tetap)

d.      Hasil pengamatan sayatan membujur epidermis bawah bayam (Amaranthus sp.) menggunakan perbesaran 400x

Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Sitoplasma
3.      Kloroplas 
4.      Stomata
5.      Sel penjaga
·           Bentuk selnya polihedral

e.       Hasil pengamatan sayatan membujur epidermis daun rumput (Gramineae)
Menggunakan perbesaran 400 X

Keterangan :
1.      Dinding sel
2.      Sitoplasma
3.      Stomata
4.      Sel penjaga
·           Bentuk selnya segi empat
                                                 


VI.          PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan sel yang telah dilakukan pada Allium cepa , Ceiba petandra , Amaranthus sp. ,Gramineae dan epitel rongga mulut terlihat beberapa organel – organel sel yang ada. Berikut penjelasannya:
a.       Hasil pengamatan pada bawang merah (Allium cepa)
Pada pengamatan sel pada bawang merah pertama kita membuat sayatan membujur pada lapisan bawang merah. Usahakan sayatan setipis mungkin agar sel lebih mudah diamati. Sebelum meletakkan pada kaca objek tetesi dulu kaca objek menggunakn air. Hal ini bertujuan agar sel bawang merah tidak kering atau mati selama pengamatan. Pengamatan menggunakan perbesaran 100x. Sel yang terlihat pada bawang merah berbentuk elongata. Tersusun sangat rapi. Susunannya seperti susunan batu bata. Bentuk yang beraturan ini karena sel bawang merah memiliki dinding sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan, pemberi bentuk sel, dan jalan masuk keluarnya molekul. 
Pada dasarnya dinding sel tumbuhan tersusun atas serabut panjang dan keras yang masing – masing tersusun dalam matriks protein dan polisakarida. Serabut – serabut ini umumnya tersusun atas selulosa dan matriksnya sebagian besar tersusun atas hemiselulosa dan pektin. Dinding sel terdapat disebelah luar membran plasma dan bersifat permeable.
Selain itu pada pengamatan Allium cepa ditemukan juga sitoplasma. Sitoplasma terlihat seperti cairan yang menggumpal. Sitoplasma berada di dalam sel yang dibatasi membran sel. Sitoplasma banyak menggandung zat warna (plastida) yang membuat sel bawang merah ini berwarna merah muda.
Pada pengamatan yang kami lakukan, kami tidak melihat adanya nukleus (inti sel). Walaupun kami sudah menggunakan perbesaran paling kuat pun inti sel masih belum terlihat. Tidak terlihatnya inti sel disebabkan karena penyayatan lapisan bawang merah terlalu tebal.
b.      Hasil pengamatan pada kapuk randu (Ceita petandra)
Pada pengamatan sel kapuk randu pertama mengambil satu helai kapuk. Setelah itu taruh pada kaca objek lalu tetesi air. Pengamatan menggunakan perbesaran 100x. Sel kapuk randu (Ceita petandra) berbentuk sel memanjang (elongata) dengan sekat (interspace) di setiap selnya. Sel kapuk randu tersusun rapi memajang karena adanya dinding sel yang melindunginya.  Dinding sel terletak paling luar. Selulosa yang terdapat pada dinding sel terdiri atas rantai – rantai panjang residu glukosa yang menyebabkan bentuknya panjang dan teratur. Ruang antar sel disebabkan karena dinding sel yang tersusun rapat. Pada pengamatan juga terlihat sitoplasma yang mengisi dalam sel. 
c.       Hasil pengamatan pada epitel rongga mulut
Pada pengamatan epitel rongga mulut pertama bersihkan scalpel atau tusuk gigi menggunakan alkohol 70%. Penggunaan alkohol ini ditujukan agar tusuk gigi steril, karena jika ada makhluk hidup lain yang menempel ada tusuk gigi bisa membuat pengamatan jadi berbeda. Selanjutnya tetesi methilen blue pada epitel rongga mulut yang sudah di letakkan pada kaca objek. Pemberian methilen blue ini ditujukan untuk memberi warna pada objek pengamatan agar lebih jelas pada pengamatan. Pengamatan menggunakan perbesaran 100x.
Pada pengamatan epitel rongga mulut yang terlihat yaitu membran inti , inti sel , dan sitoplasma. Sel epitel rongga mulut tidak memiliki dinding sel. Hal ini menyebabkan bentuk selnya tidak tetap (irenguler). Membran selnya merupakan gabungan antara karbohidrat dan protein. Sitoplasma mengisi ruang kosong diantara sel – sel. Inti sel tampak seperti titik – titik hitam kecil.
d.      Hasil pengamatan pada daun bayam (Amarantus sp.)
Pada pengamatan epidermis daun bayam pertama sayat Amarantus sp. setipis mungkin. Penyayatan harus setipis mungkin agar selnya terlihat pada pengamatan menggunakan mikroskop. Pengamatan menggunakan perbesaran 400x. Bentuk sel Amarantus sp. adalah polihedral. Hampir meyerupai bentuk yang tidak beraturan tetapi tertata dengan rapi. Dinding sel berada paling luar yang menyelubungi. Terdapat kloroplas pada tepi paling luar. Yang berfungsi sebagai tempat berlangsung fotosintesis. Kloroplas merupakan plastida yang mengandung pigmen hijau yang disebut klorofil. Pada pengamatan terlihat juga stomata dan sel penjaga. Stomata berfungsi sebagai pertukaran gas. Di samping stomata terlihat pula sel penjaga. Sel ini berfungsi untuk mengendalikan terbuka dan tertutupnya stomata.
e.       Hasil pengamatan pada epidermis daun rumput (Gramineae)
Pada pengamatan daun rumput langakah – langkah pengamatan sama seperti yang lain. Pengamatan menggunakan perbesaran 400x. Sel pada rumput berbentuk persegi panjang yang tertata sangat rapi. Susunannya seperti susunan batu bata. Bentuk yang beraturan ini karena sel rumput memiliki dinding sel. Dinding sel berfungsi sebagai pelindung molekuler sel terhadap lingkungan, pemberi bentuk sel, dan jalan masuk keluarnya molekul.  Dinding sel terdapat disebelah luar membran plasma dan bersifat permeable.
Pada pengamatan terlihat juga stomata. Stomata adalah pori – pori kecil yang dimiliki semua tumbuhan darat. Stomata berfungsi sebagai pertukaran gas seperti karbon dioksida , uap air , dan oksigen. Stomata pada rumput terlihat di epidermis bagian bawah. Stomata pada daun rumput berdekatan pada sel penjaga. Pada pengamatan terlihat satu sel penjaga. Sel penjaga ini berfungsi untuk mengendalikan terbuka dan tertutupnya stomata.
Dari pengamatan yang telah dilakukan, diketahui perbedaan pada sel tumbuhan dan sel hewan. Berikut penjelasannya:
1.      Pengamatan pada sel tumbuhan

Dinding sel
Inti sel
Sitoplasma
Stomata
Sel penjaga
Kloroplas
Bawang merah
Ada
Tidak terlihat
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Kapuk randu
Ada
Tidak terlihat
Ada
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
Daun bayam
Ada
Tidak terlihat
Ada
Ada
Ada
Ada
Daun  rumput
Ada
Tidak terlihat
Ada
Ada
Ada
Tidak terlihat

2.      Pengamatan pada sel hewan

Membran sel
Inti sel
Sitoplasma
Epitel rongga mulut
Ada
Ada
Ada

Keterangan:
Dari pengamatan ternyata ada perbedaan yang sangat menonjol pada sel hewan dan sel tumbuhan. Pada sel hewan tidak terdapat dinding sel. Hal ini menyebabkan bentuk selnya tidak beraturan. Sedangakn pada sel tumbuhan semuanya tertata sangat rapi. Hal ini karena sel tumbuhan memiliki dinding sel yang menjaga sel tertata rapi. Selain itu pada sel tumbuhan terdapat kloroplas , stomata , dan sel penjaga yang tidak dimiliki pada sel hewan. Adanya kloroplas, stomat , dan sel penjaga ini erat kaitannya dengan fungsi tumbuhan yaitu melakukan fotosintesis. Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan ini berkaitannya dengan fungsi sel itu sendiri.
Sel juga memiliki macam – macam bentuk. Pada pengamata yang kami lakukan kami melihat sel yang berbentuk elongata terlihat pada sel Allium cepa dan Ceiba petandra. Selain itu kami juga melihat bentuk sel yang irenguler atau tidak beraturan pada epitel rongga mulut. Dan juag bentuk sel polihedral pada sel Amaranthus sp. Pada Gramineae kami melihat bentuk selnya tersusun seperti pada sel bawang merah. Susunannya seperti batu bata.

VII.          PENUTUP
7.1  Kesimpulan
1.      Terdapat perbedaan yang sangat kontras antara sel hewan dan sel tumbuhan. Dalam sel hewan perbedaan yang terlihat yaitu tidak ditemukanya dinding sel yang menyebabkan bentuk sel hewan tidak beraturan. Selain itu tidak ditemukan juga kloroplas , stomata , dan sel penjaga pada sel hewan karena sel hewan tidak melakukan fotosintesis atau pertukaran gas. Pada sel hewan pertukaran gas melalui
2.      Inti sel tidak terlihat karena kami menggunakn bahan yang masih muda. Jadi inti sel masih belum terlihat dengan jelas.
3.      Sel mempunyai bentuk yang bermacam – macam seperti elongata , ireguler , reguler , polihedral. 
7.2  Saran
1.    Pada penyayatan lapisan bawang merah atau epidermis daun harus setipis mungkin agar pengamatan bisa terlihat.
2.    Guanakn bahan – bahan yang sudah dewasa  atau masih bagus agar pengamatan terlihat lebih kompleks dan jelas.
3.    Bahan – bahan harus disiapkan dulu sebelum pelaksanaan praktikum.


DAFTAR PUSTAKA
-       NA, Campbell. dkk. 2010. Biologi. Jakarta. Erlangga.
-       Rachmadiarti , Fida. 2007.Biologi Umum. Surabaya.Unesa University
-       Subowo.1989.Biologi Sel.Bandung.Elstar Offset
-       Alkatiri,Saleh.1996.Kajian Ringkas Biologi.Surabaya.Airlangga University
-       Stoane,Ethel.1995.Anatomi dan Fisiologi.Jakarta.Buku Kedokteran EGC
-       Yatim, Wildan.1996.Biologi Sel.Bandung.Tarsito













0 komentar:

Posting Komentar