Senin, 29 Februari 2016

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI 1



LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
PENGGUNAAN MIKROSKOP




                                                 Nama              : Angki Tri Agustina
                                                 NIM                : 1502101013073
                                                 Kelas               : C
                                                 Kelompok       : 4
 


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015


I.              JUDUL :  
           Penggunaan Mikroskop

II.           TUJUAN
1.             Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan cara penggunaannya.
2.             Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang akan diamati di bawah mikroskop.
3.             Mengukur luas pandang dari mikroskop.

III.        DASAR TEORI
Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk mengamati obyek yang berukurana kecil seperti sel, organisme bersel satu, organel sel dan lain – lain (Asmoro Lelono, 2002, 01).
Mikroskop membentuk benda-benda kecil kelihatan lebih besar daripada wujud sebenarnya. Hal ini disebut pembesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola-pola terperinci yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Hal ini disebutkan penguraian. Ada 3 cara yang umum agar cahaya sampai ke mata pengamat, yaitu:
1.    Cahaya pantulan, sinar cahaya dari sumber-sumber di luar yang melambung dari permukaan benda dan mencapai mata pengamat.
2.    Cahaya pindahan, sinar cahaya dari sumber luar yang lewat melalui benda itu dan mencapai ke mata pengamat.
3.    Luminesin, cahaya yang dipancarkanoleh benda itu sendiri dan mencapai mata pengamat (Ibrahim. 2007:95).
Berdasarakan sumber cahayanya mikroskop dibedakan menjadi, mikroskop cahaya dan mikroskop electron. Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop cahaya memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor. Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop. Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler) atau ganda (binokuler). Di ujung bawah tabung mikroskop terdapat tempat kedudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga atau lebih lensa objektif dan dapat diputar disebut revolver, di bawah tabung mikroskop terdapat tempat dudukan preparat atau meja mikroskop. Pada mikroskop yang tanpa alat penerang mempunyai cermin datar dan cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin berfungsi untuk mengarahkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya luar ke dalam kodensor . (Tim Dosen Pembina.2015:2)
Dalam mikroskop cahaya (light microscope, LM), cahaya tampak diteruskan melalui specimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sehingga citra specimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor difital, atau layar video.Dua parameter penting dalam mikroskopi adalah perbesaran dan daya resolusi. Perbesaran (magnification) adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenaranya. Resolusi adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimun yang dapat memisahkan dua titik sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik.Seperti daya resolusi mata manusia yang terbatas, mikroskop cahaya tidak dapat meresolusi detail yang lebih kecil dari 0,2 mikrometer, atau 200 nanometer. (Campbell. 2010:103)
Secara garis besar mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu mekanik dan optik. Bagian mekanik terdiri dari, statif (kaki mikroskop), tubus, revolver, sekrup pengatur tubus kasar dan halus, sekrup pengantur kondensor, sekrup pengatur posisi gelas benda. Bagian obyektif terdiri dari lensa obyektif, okuler, kodensor dan cermin. Ada dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
§   Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa objektif, dan lensa    okuler.
§   Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek, dan sumber cahaya.
Baik lensa objektif maupun lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat maya, terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya, bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan, semu, terbalik, dan lebih lagi diperbesar.
(Saras Dian Pramudita, 2012, 02).

Komponen – komponen pada mikroskop:
  1. Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata observer. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.
  2. Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini  berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop.
  3. Tabung mikroskop atau tubus adalah bagian mikroskop berbentuk tabung yang berfungsi mengatur fokus serta menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
  4. Makrometer atau pemutar kasaradalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat.
  5. Mikrometer atau pemutar halus adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan lambat. Ukurannya umumnya lebih kecil dibanding makrometer.
  6. Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran lensa objektif.
  7. Reflektor adalah bagian mikroskop yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek. Reflektor terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar digunakan saat cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan cermin cekung digunakan saat kondisi kurang cahaya. Cermin cekung berfungsi mengumpulkan cahaya.
  8. Diafragma adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk.
  9. Kondensor adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Alat ini bisa putar dan dinaik-turunkan.
  10. Meja kerja atau meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk meletakkan objek yang diamati.
  11. Penjepit kaca berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati.
  12. Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.
  13. Kaki mikroskop berfungsi penyangga atau penopang mikroskop.
  14. Sendi inklinasi atau pengatur sudut adalah alat atau bagian dari mikroskop yang berfungsi untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop.
    (Sugeng,2013)
Pembentukan bayangan pada mikroskop
            Sifat bayangan pada mikroskop ditentukan oleh 2 lensa, yaitu lensa obyektif dan lensa okuler.Bayangan yang dihasilkan oleh benda haruslah terletak antara jarak titik dekat dan titik jauh mata agar dapat diamati dengan jelas. Biasanya mikroskop dipergunakan untuk mengamati benda dengan kecil, maka benda yang dimati haruslah terletak sedekat mungkin dengan lensa objektif, agar sudut penglihatan oleh lensa objektif menjadi sebesar mungkin. Hal ini, berarti bahwa jarak fokus lensa objektif mikroskop harus sekecil mungkin. Jarak fokus sekecil ini dapat diperoleh dengan menggunakan sistem lensa sebagai lensa objektif mikroskop. Di samping itu, dengan menggunakan sitem lensa, abrasi dapat dikurangi. Karena lensa objektif hanyalah membentuk bayangan nyata yang diperbesar, yang kemudian diamati dengan lensa okuler. (Sutrisno.1984 : 152)

IV.    METODE PRAKTIKUM

4.1     Alat
§   Mikroskop
§   Gelas obyek dan gelas penutup
§   Pipet tetes

4.2     Bahan
§   Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” dan “b”
§   Air

4.3     Cara kerja
1.         Pengamatan potongan huruf “b” atau “d” 

  • Meletakan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek dan menutup perlahan – lahan dengan gelas penutup
  • Mengamati preparat menggunakan perbesaran 4x10
  • Melihat dan membandingkan letak bayangan dengan letak obyek yang diamati. Kemudian memfoto hasil bayangan. 
  • Menggeser preparat dari kiri ke kanan (Ke arah mana bayangan bergeser? Dan kemanakah bayanganya jika preparat di geser ke belakang?)

 
2.         Mengukur luas bidang pandang

  • Meletakan potongan huruf “d” atau “b” pada gelas obyek, kemudian mengamati preparat menggunakan perbesaran lensa obyektif 4x10
  • Memperhatikan skala pada bagian samping kanan dan di belakang meja preparat, skala ini yang menentukan dua sumbu x(horizontal) dan y(vertikal) 
  • Menghitung luas bidang pandang dengan menghitung selisih antara kedua titik (diameter bidang pandang) dengan rumus;
  • Menandai pada angka berapa letak titik dengan melihat angka pada skala
  • Mengamati lewat letak huruf “d” atau “b” , kemudian menggeser ke arah kanan, kiri, atas bawah sampai batas terakhir huruf terlihat.
  

V.       Hasil Pengamatan
a.         Pengamatan huruf “b”
-            Letak bayangan
Sesuai dengan sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif yaitu maya, terbalik, dan diperbesar maka bayangan yang diperoleh tidak akan sama dengan aslinya. Bayangan benda yang sebenarnya yaitu maya, terbalik, diperbesar.
-            Gambar bayangan
 q



b
 

-            Arah Pergeseran Preparat
a.         Benda digeser ke kanan bayangannya ke kiri
b.        Benda digeser  ke kiri bayangannya ke kanan
c.          Benda digeser ke depan bayangannya ke belakang
d.        Benda digeser ke belakang bayangannya ke depan

-            Luas Bidang Pandang
Lensa objektif             : 4x10  = 40
Lensa okuler                = 10
Maka perbesarannya    = 40x10 = 400x

 
             q
             q
y  (Vertikal) dari atas ke bawah 
y1 = 26mm  keatas
y2 = 33mm kebawah
Maka y2 – y1 = 33mm – 26mm
   x = 7mm
x (Horozontal) dari kiri ke kanan
 
            q
            q
 
x1 = 104mm  kekiri
x2 = 111mm kekanan
Maka x2 – x1 = 111mm – 104mm
                      x  = 7mm


Sehingga L =  π r2
Dimana         r  =  =   =   =  = 3,5mm
·           L = x 3,5mm x 3,5mm = 38,5mm2

b.         Pengamatan huruf “p”
-            Letak bayangan
Sesuai dengan sifat bayangan yang dihasilkan oleh lensa objektif yaitu maya, terbalik, dan diperbesar maka bayangan yag dioeroleh tidak akan sama dengan aslinya. Bayangan benda yang sebenarnya yaitu maya, terbalik, diperbesar.
-            Gambar bayangan

            p

                        d
 
         
-                           Arah Pergeseran Preparat
a)        Benda digeser ke kanan bayangannya ke kiri
b)        Benda digeser  ke kiri bayangannya ke kanan
c)         Benda digeser ke depan bayangannya ke belakang
d)       Benda digeser ke belakang bayangannya ke depan
-  Luas Bidang Pandang
Lensa objektif             : 4x10  = 40
Lensa okuler                = 10

             p
             p
Maka perbesarannya    = 40x10 = 400x

y (Vertikal ) dari atas ke bawah
 
y1 = 28mm  keatas
y2 = 30mm kebawah
Maka y2 – y1 = 30mm – 28mm
                   y  = 2mm
X (Horozontal) dari kiri ke kanan
 
            p
            p
 

x1 = 103mm  kekiri
x2 = 113mm kekanan
Maka x2 – x1 = 113mm – 103mm
                     x = 10mm

Sehingga L =  π r2
Dimana         r  =  =   =   =  = 3 mm
·           L = x 3mm x 3mm = 28,3mm2


Vl. Pembahasan 

       Pada praktikum “ penggunaan mikroskop” bertujuan memperkenalkan komponen – komponen mikroskop dan cara penggunaannya serta mengukur luas pandang dari mikroskop. Pada praktikum ini menggunakan mikroskop cahaya. Ciri – ciri dari mikroskop cahaya anatara lain:
1.        Mikroskop cahaya memakai cahaya untuk sumber penerangan dan dibutuhkan lensa yang berfungsi memantulkan cahaya.
2.         Preparat wajib tembus cahaya agar abjek bisa diamati secara jelas
3.         Bayangan yang dihasilkan bisa diperbesar sampai 100x , 400x, dan 1000x

Bagian – bagian mikroskop cahaya
a.         Dua buah cermin yaitu cermin datar dan cermin cekung yang berfungsi untuk mencari , mengumpulkan dan memantulkan cahaya pada objek yang diamati.
b.        Diafragma berfungsi untuk mengatur banyaknya cahaya yang akan dipantulkan cermin ke mata.
c.         Lensa okuler yang terletak dibagian atasa tabung yang berfungsi untuk memperbesar dan memperjelas bayangan objek.
d.        Lensa objektif yang terletak pada revolver yang berfungsi untuk memperbesar bayangan objek.

Bayangan mikroskop ditentukan oleh dua lensa, yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Lensa-lensa tersebut mempunyai sifat masing-masing. Yaitu lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik, diperbesar. Dan lensa okuler maya, tegak, diperbesar. Dalam pengamatan kali ini menggunakan objek potongan kertas kecil dengan bertuliskan huruf “b” dan “d”. Pertama letakkan potongan kertas huruf “b” pada preparat, gunakan perbesaran 400x. Objek “b” harus sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan mata haruslah tepat pada lensa okuler. Mata berada dibelakang lensa objektif yang bayangannya dari okuler tepat ke titik fokus lensa okuler dinamakan pengamat secara terakomodasi bila bayangan objektif berada diruang utama okuler. Dari penjabaran itulah maka, lensa-lensa tersebut memiliki sifat bayangan maya, tegak, diperbesar. 
           Contoh  gambar pengamatan 
                                                    Objek pengamatan
q



b

                                                                      Bayangan

Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan, perbesaran mikroskop diperoleh dari hasil kali perbesaran lensa okuler dengan lensa objektif. Selain itu, kita mengamati arah pergeseran benda. Apabila benda digeser ke arah kanan maka bayangan yang kita lihat di lensa okuler bergeser ke arah kiri, begitu sebaliknya. Sedangkan apabila benda digeser ke atas maka bayangan yang kita lihat di lensa okuler bergeser ke arah bawah dan begitupun sebaliknya.
Menentukan luas bidang pandang, yaitu dengan mengukur batas kanan dan batas kiri. Batas atas dan batas bawah yang terlebih dahulu harus mencari diameter dengan menselisihkan batas kanan dan batas kiri atau batas atas dan batas bawah, setelah menemukan diameter, kemudian di bagi dua untuk menemukan jari – jari. Selanjutnya ,   dapat menghitung luasnya dengan rumus  L = πr². L merupakan luas bidang pandang, π = 3,14, dan r merupakan jari – jari. Dari pengamatan yang dilakukan hasil dari luas bidang pandang pada huruf “b” adalah 38,5mm dan pada huruf “d” adalah 28,3mm. Batas atas pada percobaan huruf “b” didapatkan 26mm sedangkan batas bawah 33mm, batas kiri didapatkan 104 dan batas kanan 111mm. Setelah itu, kemudian kita mencari selisihnya, didapatkan selisih dari batas atas dan bawah adalah 7mm dan selisih kiri dan kanan adalah 7mm. Kemudian untuk mencari diameter kita jumlah antara selisih batas kanan kiri dan batas atas bawah, dan dipatkan hasil 7. Angka ini adalah diameter, kemudian untuk mendapatkan jari –jari adalah dengan cara dibagi 2 dan didapatkan hasil yaitu 3,5. Jari – jari telah didapatkan maka dapat menentukan L (Luas bidang pandang), dengan cara π×  , dan didapatkan hailnya 38,5mm2. Perhitunggan dengan huruf “d” juga sama. Didapatkan L = 28,3mm2. Perhitungan secara sistematis:
Pada huruf “b”, atas = 26mm             y = 33 – 26 = 7mm          xy (d) =
                      Bawah = 33mm            x =111 – 104 = 7mm               r =
                            kiri   = 104mm                                                          =
                            kanan = 111mm

Jadi,
            =  2
Begitu pula untuk mencari L pada huruf “d” dilakukan dengan cara yang sama. Secara matematis didapatkan sebagai berikut:
Pada huruf “d”, atas = 28mm                 y = 30 – 28 = 2mm             xy (d) =
                            Bawah = 30mm          x = 113 – 103 = 10mm               r =
                            Kiri = 103mm                                                                    =
                            Kanan = 113mm
Jadi,
            =  2
Pada percobaan yang kedua pengukuran luas pandang  pada huruf “d” terdapat kesalahan. Luas pandang pada sumbu x dan y ada perbedaan. Pada sumbu y (vertikal) 2mm, sedangkan pada x (horizontal) adalah 10mm.   Seharusnya sumbu x dan y haruslah sama. Kesalahan pengukuran luas pandang ini disebabkan karena kurang telitinya dalam melihat skala. Sedangkan pada percobaan pengukuran luas pandang huruf “b” nilai x dan y sama, yakni 7mm. Hal ini sesuai dengan teori, yaitu nilai x dan y sama. 
       Dalam menggunakan mikroskop seharusnya lebih hati – hati. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan mikroskop yaitu, cara memegang, meja preparat tetap horisontal, membersihkan lensa dengan menggunakan soft tissue dan menyimpannya di tempat yang bertemperatur suhu. Selain itu penyiapan bahan – bahan untuk praktikum harus diperhatikan. Hal ini sangat berpengaruh dalam hal pengamatan.  Gunakan bahan – bahan sesuai dengan instruksi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunkan mikroskop
1.      Pegang erat mikroskop dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain dipakai untuk menyangga kaki mikroskop
2.      Meja preparat harus tetap horisontal untuk menjaga agar perparat tidak jatuh
3.      Bersihkan lensa dengan kertas / kain khusus untuk lensa (softntissue)
4.      Biasakan kedua mata tetap terbuka ketika mengamati preparat
5.      Setelah menggunakan mikroskop, putar pengatur kasar agar terdapat jarak antar lensa obyektif dengan meja mikroskop, aturlah posisi cermin dalam posisi tegak.
6.      Simpan mikroskop dalam lemari yang diberi pengatur suhu.

Vll. PENUTUP

7.1 KESIMPULAN
1.        Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk mengamati obyek yang ukuranya kecil seperti sel, organisme bersel satu, organel sel dan lain – lain. Mikroskop memiliki komponen – komponen, dimana masing – masing mikroskop memiliki fungsi atau cara kerja tertentu. Bagian-bagian dari mikroskop antaralain : lensa okuler, lensa objektif, meja preparat, diafragma, revolver, kondensor, kepala mikroskop, lengan mikroskop, kaki mikroskop, pemutar kasar, pemutar halus.
2.        Bayangan mikroskop ditentukan oleh dua lensa, yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Lensa-lensa tersebut mempunyai sifat masing-masing. Yaitu lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik, diperbesar. Sehingga bayangan yang dibentuk dalam praktikum penggunaan mikroskop ini adalah adalah maya, terbalik, diperbesar.
3.        Untuk menentukan luas bidang pandang dapat kita cari dari rumus . Luas bidang pandang merupakan luas bayangan yang tampak dari lensa okuler, yaitu hasil kali antara jari-jari dengan phi (π). Sebelum mencari jari – jari mencari dulu diameter dengan mencari selisih y ( atas bawah ) dan x ( kiri kanan) , lalu di bagi dua.
4.        Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam praktikum kali ini adalah mengerti cara menggunakan mikroskop dan komonen – komponennya. Selain itu , cara menyiapakan bahan – bahan yang akan diamati. Cara menyiapakan bahan – bahan yang akan diamati adalah dengan menyiapkan preparat dan manaruh preparat pada kaca preparat dan ditutup dengan kaca penutup kemudian diamati dibawah mikroskop.

7.2     SARAN
1.         Setiap mahasiswa harus ikut mengamati dalam mikroskop. 
2.        Hendaknya satu kelompok hanya terdapat 4 - 5 anggota, sehingga dalam praktikum tidak terlalu lama dalam bergantian menggunakan mikroskop.
3.         Lebih teliti dalam praktikum sehingga hasil yang didapatkan adalah hasil yang akurat. 


DAFTAR PUSTAKA
Campbell, NeilA dkk.2010.Biologi Jilid 1.Jakarta.Erlangga
Ibrahim, Muslimin. 2007. Mikrobiologi Prinsip dan Aplikasi. Surabaya : Unesa University Press.
Lelono, Asmoro.2002.Biologi Umum.Jember.Universitas Jember.
Pramudita, Saras Dian.2012.Mikroskop.Jakarta.Uhamka
Sugeng.2013.Bagian – Bagian Mikroskop dan Fungsinya. http://www.ebiologi.com/2015/07/14-bagian-bagian-mikroskop-dan-fungsinya.html [28/09/2015 16.00]
Sutrisno. 1984. Fisika Dasar. Bandung : ITB.
Tim Dosen Pembina.2015.Petunjuk Praktikum:UNEJ




0 komentar:

Posting Komentar