LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI
DASAR
PENGGUNAAN
MIKROSKOP
Nama : Angki Tri Agustina
NIM : 1502101013073
Kelas : C
Kelompok
: 4
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN
PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS
JEMBER
2015
I.
JUDUL
:
Penggunaan Mikroskop
II.
TUJUAN
1.
Memperkenalkan komponen-komponen mikroskop dan
cara penggunaannya.
2.
Mempelajari cara menyiapkan bahan-bahan yang
akan diamati di bawah mikroskop.
3.
Mengukur luas pandang dari mikroskop.
III.
DASAR
TEORI
Mikroskop adalah alat
bantu penglihatan yang dapat digunakan untuk mengamati obyek yang berukurana
kecil seperti sel, organisme bersel satu, organel sel dan lain – lain (Asmoro
Lelono, 2002, 01).
Mikroskop membentuk
benda-benda kecil kelihatan lebih besar daripada wujud sebenarnya. Hal ini
disebut pembesaran. Mikroskop juga dapat membuat kita melihat pola-pola
terperinci yang tidak terlihat oleh mata telanjang. Hal ini disebutkan
penguraian. Ada 3 cara yang umum agar cahaya sampai ke mata pengamat, yaitu:
1. Cahaya
pantulan, sinar cahaya dari sumber-sumber di luar yang melambung dari permukaan
benda dan mencapai mata pengamat.
2. Cahaya
pindahan, sinar cahaya dari sumber luar yang lewat melalui benda itu dan
mencapai ke mata pengamat.
3. Luminesin,
cahaya yang dipancarkanoleh benda itu sendiri dan mencapai mata pengamat
(Ibrahim. 2007:95).
Berdasarakan sumber
cahayanya mikroskop dibedakan menjadi, mikroskop cahaya dan mikroskop electron.
Mikroskop cahaya mempunyai perbesaran maksimum 1000 kali. Mikroskop cahaya
memiliki tiga sistem lensa, yaitu lensa obyektif, lensa okuler, dan kondensor.
Lensa obyektif dan lensa okuler terletak pada kedua ujung tabung mikroskop.
Lensa okuler pada mikroskop bisa berbentuk lensa tunggal (monokuler)
atau ganda (binokuler). Di ujung bawah tabung mikroskop terdapat tempat
kedudukan lensa objektif yang bisa dipasangi tiga atau lebih lensa objektif dan
dapat diputar disebut revolver, di bawah tabung mikroskop terdapat tempat
dudukan preparat atau meja mikroskop. Pada mikroskop yang tanpa alat penerang
mempunyai cermin datar dan cekung yang terdapat di bawah kondensor. Cermin
berfungsi untuk mengarahkan cahaya yang berasal dari sumber cahaya luar ke
dalam kodensor . (Tim Dosen Pembina.2015:2)
Dalam mikroskop
cahaya (light microscope, LM), cahaya tampak diteruskan melalui
specimen dan kemudian melalui lensa kaca. Lensa ini merefraksi (membengkokkan) cahaya sehingga citra
specimen diperbesar ketika diproyeksikan ke mata, ke film fotografi atau sensor
difital, atau layar video.Dua parameter penting dalam mikroskopi adalah
perbesaran dan daya resolusi. Perbesaran (magnification)
adalah perbandingan ukuran citra objek dengan ukuran sebenaranya. Resolusi
adalah ukuran kejelasan citra; jarak minimun yang dapat memisahkan dua titik
sehingga masih bisa dibedakan sebagai dua titik.Seperti daya resolusi mata
manusia yang terbatas, mikroskop cahaya tidak dapat meresolusi detail yang
lebih kecil dari 0,2 mikrometer, atau 200 nanometer. (Campbell. 2010:103)
Secara garis besar
mikroskop terdiri dari dua bagian yaitu mekanik dan optik. Bagian mekanik
terdiri dari, statif (kaki mikroskop), tubus, revolver, sekrup pengatur tubus
kasar dan halus, sekrup pengantur kondensor, sekrup pengatur posisi gelas benda.
Bagian obyektif terdiri dari lensa obyektif, okuler, kodensor dan cermin. Ada
dua bagian utama yang umumnya menyusun mikroskop, yaitu:
§
Bagian optik, yang terdiri dari kondensor, lensa
objektif, dan lensa okuler.
§
Bagian non-optik, yang terdiri dari kaki dan lengan
mikroskop, diafragma, meja objek, pemutar halus dan kasar, penjepit kaca objek,
dan sumber cahaya.
Baik lensa objektif maupun
lensa okuler keduanya merupakan lensa cembung. Secara garis besar lensa
objektif menghasilkan suatu bayangan sementara yang mempunyai sifat maya,
terbalik, dan diperbesar terhadap posisi benda mula-mula, lalu yang menentukan
sifat bayangan akhir selanjutnya adalah lensa okuler. Pada mikroskop cahaya,
bayangan akhir mempunyai sifat yang sama seperti bayangan, semu, terbalik, dan
lebih lagi diperbesar.
(Saras Dian Pramudita, 2012,
02).
Komponen –
komponen pada mikroskop:
- Lensa okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata observer. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan maya, tegak, diperbesar dari lensa objektif.
- Lensa objektif adalah lensa yang berada dekat dengan objek yang diamati. Lensa ini berfungsi untuk membentuk bayangan nyata, terbalik, diperbesar. Pembesaran dari lensa objektif dapat diatur oleh bagian revolver yang ada pada mikroskop.
- Tabung mikroskop atau tubus adalah bagian mikroskop berbentuk tabung yang berfungsi mengatur fokus serta menghubungkan lensa okuler dengan lensa objektif.
- Makrometer atau pemutar kasaradalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan cepat.
- Mikrometer atau pemutar halus adalah bagian mikroskop yang berfungsi menaik-turunkan tabung mikroskop dengan lambat. Ukurannya umumnya lebih kecil dibanding makrometer.
- Revolver adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur perbesaran lensa objektif.
- Reflektor adalah bagian mikroskop yang berfungsi memantulkan cahaya dari cermin ke objek yang diamati melewati lubang yang ada di meja objek. Reflektor terdiri dari dua jenis cermin, yaitu cermin datar dan cermin cekung. Cermin datar digunakan saat cahaya yang dibutuhkan terpenuhi, sedangkan cermin cekung digunakan saat kondisi kurang cahaya. Cermin cekung berfungsi mengumpulkan cahaya.
- Diafragma adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengatur sedikit banyaknya cahaya yang masuk.
- Kondensor adalah bagian mikroskop yang berfungsi mengumpulkan cahaya. Alat ini bisa putar dan dinaik-turunkan.
- Meja kerja atau meja mikroskop adalah bagian mikroskop yang berfungsi untuk meletakkan objek yang diamati.
- Penjepit kaca berfungsi sebagai pelapis objek agar tidak bergeser-geser ketika diamati.
- Lengan mikroskop berfungsi sebagai pegangan pada mikroskop.
- Kaki mikroskop berfungsi penyangga atau penopang mikroskop.
- Sendi inklinasi atau pengatur sudut adalah alat atau bagian dari
mikroskop yang berfungsi untuk mengatur sudut tegaknya mikroskop.
(Sugeng,2013)
Pembentukan bayangan pada mikroskop
Sifat
bayangan pada mikroskop ditentukan oleh 2 lensa, yaitu lensa obyektif dan lensa
okuler.Bayangan yang dihasilkan oleh benda haruslah terletak antara jarak titik
dekat dan titik jauh mata agar dapat diamati dengan jelas. Biasanya mikroskop
dipergunakan untuk mengamati benda dengan kecil, maka benda yang dimati haruslah
terletak sedekat mungkin dengan lensa objektif, agar sudut penglihatan oleh
lensa objektif menjadi sebesar mungkin. Hal ini, berarti bahwa jarak fokus
lensa objektif mikroskop harus sekecil mungkin. Jarak fokus sekecil ini dapat
diperoleh dengan menggunakan sistem lensa sebagai lensa objektif mikroskop. Di
samping itu, dengan menggunakan sitem lensa, abrasi dapat dikurangi. Karena
lensa objektif hanyalah membentuk bayangan nyata yang diperbesar, yang kemudian
diamati dengan lensa okuler. (Sutrisno.1984
: 152)
IV. METODE PRAKTIKUM
4.1 Alat
§
Mikroskop
§
Gelas obyek dan gelas penutup
§
Pipet tetes
4.2 Bahan
§
Potongan kertas yang bertuliskan huruf “d” dan
“b”
§
Air
4.3 Cara kerja
1.
Pengamatan potongan huruf “b” atau “d”
|
|
|
2.
Mengukur luas bidang pandang
|
|
|
|
|
V.
Hasil
Pengamatan
a.
Pengamatan huruf “b”
-
Letak bayangan
Sesuai dengan sifat bayangan yang
dihasilkan oleh lensa objektif yaitu maya, terbalik, dan diperbesar maka
bayangan yang diperoleh tidak akan sama dengan aslinya. Bayangan benda yang
sebenarnya yaitu maya, terbalik, diperbesar.
-
Gambar bayangan
q
|
b
|
-
Arah Pergeseran Preparat
a.
Benda digeser ke kanan bayangannya ke kiri
b.
Benda digeser
ke kiri bayangannya ke kanan
c.
Benda
digeser ke depan bayangannya ke belakang
d.
Benda digeser ke belakang bayangannya ke depan
-
Luas Bidang Pandang
Lensa objektif : 4x10 = 40
Lensa okuler = 10
Maka perbesarannya = 40x10 = 400x
q
|
q
|
y1 = 26mm → keatas
y2 = 33mm → kebawah
Maka y2 – y1 = 33mm – 26mm
x = 7mm
x (Horozontal) dari kiri ke kanan
q
|
q
|
x1 = 104mm → kekiri
x2 = 111mm → kekanan
Maka x2 – x1 = 111mm – 104mm
x =
7mm
Sehingga L = π r2
Dimana r =
=
=
=
=
3,5mm
·
L =
x 3,5mm x 3,5mm = 38,5mm2
b.
Pengamatan huruf “p”
-
Letak bayangan
Sesuai dengan sifat bayangan yang
dihasilkan oleh lensa objektif yaitu maya, terbalik, dan diperbesar maka
bayangan yag dioeroleh tidak akan sama dengan aslinya. Bayangan benda yang
sebenarnya yaitu maya, terbalik, diperbesar.
-
Gambar bayangan
p
|
d
|
-
Arah Pergeseran Preparat
a)
Benda digeser ke kanan bayangannya ke kiri
b)
Benda digeser
ke kiri bayangannya ke kanan
c)
Benda
digeser ke depan bayangannya ke belakang
d)
Benda digeser ke belakang bayangannya ke depan
-
Luas Bidang Pandang
Lensa objektif : 4x10 = 40
Lensa okuler = 10
p
|
p
|
y
(Vertikal ) dari atas ke bawah
y1 = 28mm → keatas
y2 = 30mm → kebawah
Maka y2 – y1 = 30mm – 28mm
y = 2mm
X (Horozontal) dari kiri ke kanan
p
|
p
|
x1 = 103mm → kekiri
x2 = 113mm → kekanan
Maka x2 – x1 = 113mm – 103mm
x = 10mm
Sehingga L = π r2
Dimana r =
=
=
=
=
3 mm
·
L =
x 3mm x 3mm = 28,3mm2
Vl. Pembahasan
Pada praktikum “ penggunaan mikroskop” bertujuan
memperkenalkan komponen – komponen mikroskop dan cara penggunaannya serta
mengukur luas pandang dari mikroskop. Pada praktikum ini menggunakan mikroskop
cahaya. Ciri – ciri dari mikroskop cahaya anatara lain:
1.
Mikroskop cahaya memakai cahaya untuk
sumber penerangan dan dibutuhkan lensa yang berfungsi memantulkan cahaya.
2.
Preparat wajib tembus cahaya agar abjek
bisa diamati secara jelas
3.
Bayangan yang dihasilkan bisa diperbesar
sampai 100x , 400x, dan 1000x
Bagian – bagian mikroskop cahaya
a.
Dua buah cermin yaitu cermin datar dan
cermin cekung yang berfungsi untuk mencari , mengumpulkan dan memantulkan
cahaya pada objek yang diamati.
b.
Diafragma berfungsi untuk mengatur
banyaknya cahaya yang akan dipantulkan cermin ke mata.
c.
Lensa okuler yang terletak dibagian atasa
tabung yang berfungsi untuk memperbesar dan memperjelas bayangan objek.
d.
Lensa objektif yang terletak pada
revolver yang berfungsi untuk memperbesar bayangan objek.
Bayangan mikroskop ditentukan oleh dua lensa, yaitu
lensa okuler dan lensa objektif. Lensa-lensa tersebut mempunyai sifat
masing-masing. Yaitu lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik,
diperbesar. Dan lensa okuler maya, tegak, diperbesar. Dalam pengamatan kali ini menggunakan objek potongan
kertas kecil dengan bertuliskan huruf “b” dan “d”. Pertama letakkan potongan
kertas huruf “b” pada preparat, gunakan perbesaran 400x. Objek “b” harus
sedekat mungkin dengan titik fokus lensa objektif. Sedangkan mata haruslah
tepat pada lensa okuler. Mata berada dibelakang lensa objektif yang bayangannya
dari okuler tepat ke titik fokus lensa okuler dinamakan pengamat secara
terakomodasi bila bayangan objektif berada diruang utama okuler. Dari
penjabaran itulah maka, lensa-lensa tersebut memiliki sifat bayangan maya,
tegak, diperbesar.
Contoh gambar pengamatan
Objek pengamatan
q
|
b
|
Bayangan
Sesuai dengan pengamatan yang dilakukan, perbesaran mikroskop
diperoleh dari hasil kali perbesaran lensa okuler dengan lensa objektif. Selain
itu, kita mengamati arah pergeseran benda. Apabila benda digeser ke arah kanan
maka bayangan yang kita lihat di lensa okuler bergeser ke arah kiri, begitu
sebaliknya. Sedangkan apabila benda digeser ke atas maka bayangan yang kita
lihat di lensa okuler bergeser ke arah bawah dan begitupun sebaliknya.
Menentukan luas bidang pandang, yaitu dengan mengukur batas
kanan dan batas kiri. Batas atas dan batas bawah yang terlebih dahulu harus
mencari diameter dengan menselisihkan batas kanan dan batas kiri atau batas
atas dan batas bawah, setelah menemukan diameter, kemudian di bagi dua untuk
menemukan jari – jari. Selanjutnya , dapat menghitung luasnya dengan rumus L =
πr². L merupakan luas bidang pandang, π = 3,14, dan r merupakan jari –
jari. Dari pengamatan yang dilakukan hasil dari luas bidang pandang pada huruf
“b” adalah 38,5mm dan pada huruf “d” adalah 28,3mm. Batas atas pada percobaan
huruf “b” didapatkan 26mm sedangkan batas bawah 33mm, batas kiri didapatkan 104
dan batas kanan 111mm. Setelah itu, kemudian kita mencari selisihnya,
didapatkan selisih dari batas atas dan bawah adalah 7mm dan selisih kiri dan
kanan adalah 7mm. Kemudian untuk mencari diameter kita jumlah antara selisih
batas kanan kiri dan batas atas bawah, dan dipatkan hasil 7. Angka ini adalah
diameter, kemudian untuk mendapatkan jari –jari adalah dengan cara dibagi 2 dan
didapatkan hasil yaitu 3,5. Jari – jari telah didapatkan maka dapat menentukan
L (Luas bidang pandang), dengan cara π×
, dan
didapatkan hailnya 38,5mm2. Perhitunggan dengan huruf “d” juga sama.
Didapatkan L = 28,3mm2. Perhitungan secara sistematis:
Pada huruf “b”, atas
= 26mm y = 33 – 26 = 7mm xy (d) =
Bawah = 33mm x =111
– 104 = 7mm r =
kiri = 104mm =
kanan
= 111mm
Jadi,
=
2
Begitu pula untuk
mencari L pada huruf “d” dilakukan dengan cara yang sama. Secara matematis
didapatkan sebagai berikut:
Pada huruf “d”, atas = 28mm y = 30 – 28 = 2mm xy (d) =
Bawah
= 30mm x =
113 – 103 = 10mm r =
Kiri
= 103mm =
Kanan
= 113mm
Jadi,
=
2
Pada percobaan yang kedua pengukuran luas pandang pada huruf “d” terdapat kesalahan. Luas
pandang pada sumbu x dan y ada perbedaan. Pada sumbu y (vertikal) 2mm,
sedangkan pada x (horizontal) adalah 10mm.
Seharusnya sumbu x dan y haruslah sama. Kesalahan pengukuran luas
pandang ini disebabkan karena kurang telitinya dalam melihat skala. Sedangkan
pada percobaan pengukuran luas pandang huruf “b” nilai x dan y sama, yakni 7mm.
Hal ini sesuai dengan teori, yaitu nilai x dan y sama.
Dalam menggunakan mikroskop seharusnya
lebih hati – hati. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
mikroskop yaitu, cara memegang, meja preparat tetap horisontal, membersihkan
lensa dengan menggunakan soft tissue dan menyimpannya di tempat yang
bertemperatur suhu. Selain itu penyiapan bahan – bahan untuk praktikum harus
diperhatikan. Hal ini sangat berpengaruh dalam hal pengamatan. Gunakan bahan – bahan sesuai dengan
instruksi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menggunkan
mikroskop
1. Pegang
erat mikroskop dengan satu tangan, sedangkan tangan yang lain dipakai untuk
menyangga kaki mikroskop
2. Meja
preparat harus tetap horisontal untuk menjaga agar perparat tidak jatuh
3. Bersihkan
lensa dengan kertas / kain khusus untuk lensa (softntissue)
4. Biasakan
kedua mata tetap terbuka ketika mengamati preparat
5. Setelah
menggunakan mikroskop, putar pengatur kasar agar terdapat jarak antar lensa
obyektif dengan meja mikroskop, aturlah posisi cermin dalam posisi tegak.
6.
Simpan mikroskop dalam lemari yang diberi
pengatur suhu.
Vll. PENUTUP
7.1 KESIMPULAN
1.
Mikroskop adalah alat bantu penglihatan yang
dapat digunakan untuk mengamati obyek yang ukuranya kecil seperti sel, organisme
bersel satu, organel sel dan lain – lain. Mikroskop memiliki komponen –
komponen, dimana masing – masing mikroskop memiliki fungsi atau cara kerja
tertentu. Bagian-bagian dari mikroskop antaralain : lensa okuler, lensa
objektif, meja preparat, diafragma, revolver, kondensor, kepala mikroskop, lengan
mikroskop, kaki mikroskop, pemutar kasar, pemutar halus.
2.
Bayangan mikroskop ditentukan oleh dua lensa,
yaitu lensa okuler dan lensa objektif. Lensa-lensa tersebut mempunyai sifat
masing-masing. Yaitu lensa objektif mempunyai sifat bayangan maya, terbalik,
diperbesar. Sehingga bayangan yang dibentuk dalam praktikum penggunaan
mikroskop ini adalah adalah maya, terbalik, diperbesar.
3.
Untuk menentukan luas bidang pandang dapat kita
cari dari rumus
. Luas bidang pandang merupakan
luas bayangan yang tampak dari lensa okuler, yaitu hasil kali antara jari-jari
dengan phi (π). Sebelum mencari jari – jari mencari dulu diameter dengan
mencari selisih y ( atas bawah ) dan x ( kiri kanan) , lalu di bagi dua.
4.
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam
praktikum kali ini adalah mengerti cara menggunakan mikroskop dan komonen –
komponennya. Selain itu , cara menyiapakan bahan – bahan yang akan diamati.
Cara menyiapakan bahan – bahan yang akan diamati adalah dengan menyiapkan
preparat dan manaruh preparat pada kaca preparat dan ditutup dengan kaca
penutup kemudian diamati dibawah mikroskop.
7.2 SARAN
1.
Setiap mahasiswa harus ikut mengamati dalam
mikroskop.
2.
Hendaknya satu kelompok hanya terdapat 4 - 5
anggota, sehingga dalam praktikum tidak terlalu lama dalam bergantian menggunakan
mikroskop.
3.
Lebih teliti dalam praktikum sehingga hasil yang
didapatkan adalah hasil yang akurat.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, NeilA dkk.2010.Biologi
Jilid 1.Jakarta.Erlangga
Ibrahim, Muslimin. 2007. Mikrobiologi Prinsip dan Aplikasi.
Surabaya : Unesa University Press.
Lelono, Asmoro.2002.Biologi
Umum.Jember.Universitas Jember.
Pramudita, Saras Dian.2012.Mikroskop.Jakarta.Uhamka
Sugeng.2013.Bagian –
Bagian Mikroskop dan Fungsinya. http://www.ebiologi.com/2015/07/14-bagian-bagian-mikroskop-dan-fungsinya.html [28/09/2015 16.00]
Sutrisno.
1984. Fisika Dasar. Bandung : ITB.
Tim
Dosen Pembina.2015.Petunjuk Praktikum:UNEJ